English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 28 Januari 2012

KETIKA BERUANG BERUBAH MENJADI PAUS

“...Saya melihat tidak adanya kesulitan pada sekawanan beruang untuk mengalami perubahan bentuk dan kebiasaan hidup akibat seleksi alam, sehingga menjadi semakin sesuai untuk lingkungan perairan, dengan mulut yang semakin bertambah besar, hingga dihasilkan seekor makhluk sebesar ikan paus...” (Charles Darwin)

Para pendukung teori evolusi (biasa disebut sebagai kaum evolusionis) mengatakan, “kehidupan muncul dari benda tak hidup dengan sendirinya tanpa sengaja diciptakan”. Pernyataan ini telah digugurkan oleh ilmu pengetahuan masa kini. Selain itu, tidak dijumpai mekanisme atau rangkaian peristiwa apa pun di alam yang mendorong terjadinya evolusi. Tidak ada mekanisme alamiah yang dengannya sebuah sel dapat berubah menjadi makhluk hidup yang berukuran lebih besar dan rumit, dan seterusnya sehingga sel ini dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari jutaan jenis makhluk hidup yang berbeda.

Rusa takkan menjadi kuda

Darwin mengemukakan sebuah penjelasan yang ia anggap sebagai peristiwa alamiah yang mampu mendorong terjadinya evolusi yang digagasnya. Peristiwa alamiah ini disebut seleksi alam. Judul buku yang ditulis Darwin dengan jelas menunjukkan perhatian khusus yang ia berikan pada seleksi alam ini: The Origin of Species by means of Natural Selection (Asal-Usul Spesies, Melalui Seleksi Alam).

Seleksi alam didasarkan atas anggapan bahwa makhluk hidup yang kuat dan yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam lingkungan tempat hidupnya akan terus bertahan hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang diburu oleh pemangsa seperti harimau, rusa-rusa yang mampu berlari lebih cepat akan tetap hidup. Setelah sekian lama, yang akan tersisa dalam kelompok tersebut adalah rusa-rusa yang kuat dan gesit, karena yang lemah dan lamban telah menjadi mangsa dan punah. Hal ini memang terjadi dan dapat diterima. Akan tetapi perlu diingat bahwa peristiwa ini tidak akan menjadikan rusa berevolusi. Dengan kata lain, seleksi alam tidak merubah rusa-rusa kuat tersebut menjadi spesies hewan lain seperti kuda, misalnya. Seleksi alam hanya menghilangkan anggota-anggota hewan yang lemah, cacat dan berpenyakit; dan menjaga kelestarian dan kesehatan spesies tertentu. Jadi, seleksi alam bukanlah pendorong terjadinya evolusi karena tidak mampu merubah spesies yang satu menjadi spesies lain yang berbeda.

Darwin sebenarnya juga sudah menyadari masalah ini. Inilah sebab mengapa ia mengaku dalam bukunya The Origin of Species dengan mengatakan:

Seleksi alam tidak berperan apa pun selama perubahan yang menguntungkan tidak pernah terjadi.
(Charles Darwin, The Origin of Species, A Facsimile of the First Edition, Harvard University Press, 1964, hlm. 189)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar